Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2017
KRONOLOGI AKU JILID II ( AKU bisa berupa Saya, Kamu ataupun Dia ) By Bunayah SABTU, 2 MEI 2015 -           Dulu waktu remaja, aku selalu mengidam-idamkankan pasangan  yang akan mendampingi aku kelak nanti  bahwa dia harus gini dan harus gitu. Tapi kemudian aku ubah mindsetku bahwa sesungguhnya yang   perlu begini dan begitu adalah aku. Karena itu mungkin menjadi daya tarikku dalam pengembaraan visualisasi seorang pendamping. Dan sekarang aku bertemu jodohku. -           Dulu juga aku merasa bahwa aku adalah pusat perhatian orang hingga aku  tidak menyadari bahwa selama ini aku adalah  telah menjadi sosok yang selalu merasa bahwa ucapanku harus didengarkan, sejarahku mesti termaktub di setiap lembaran cerita setiap orang  namun aku sekarang  menyadari bahwa selama ini aku telah terlahir sebagai seorang pribadi yang congkak karena sampai detik inipun sedikit kenangan yang aku dapat bersama sahabat-sahabatku, aku tak mengenal baik sahabat baikku, aku selalu lupa sebuah nama d
POJOK SUARA, Tuesday, March, 17 th 2014 OBROLAN ATUN DAN EMAK BY BUNAYAH Mak, boleh ya Atun jomblo lagi? Jangan toh, cah Ayu! Ayolah,mak! Koe kok bangga sekali jadi jomblo sih? Dimana-mana orang ya penginnya dapat pasangan. Bukannya begitu,mak. Belum ada yang sreg ja. Apa kamu ndak kasihan sama Paijo,Rizal, sapa lagi ya yang satunya? Tuan Maharana? Iya, si Rana. Mereka itu dah lama loh sabar nunggu kamu supaya dipilih, dari jamannya lurah Karto sampai lurah Bayu  ini masih berniat meminangmu. Aslinya emak suka Paijo loh, ganteng,Alim… Emoh ah, dia itu apatis Apatis? opo kuwi Apatis? Apatis ya ga berkembang-kembang, mau aja ditindas. Kalo Rizal gimana? Dia ganteng juga loh Emoh! Cowok kok sukanya warna kuning, lagian mak. Kalo Atun pilih dia nanti orang-orang kembali lagi nasibnya seperti Oemar Bakri. Pulang-pergi  naik sepeda ontel. Bukannya Bakri orang kaya di kampung sini,Tun? Itu beda orang,mak. Oemar Bakri itu guru. Lah si Rana,piye? Dia it
BUTA 19 September 2017  By Bunayah Kau yang terlena dalam kemegahan Ingatlah! Roda berputar Kemegahanlah yang akan meneggelamkanmu   Dengan udara, kau dihempaskan Dengann Api, kau dihanguskan Dengan Air, Kau pun dikaramkan Bahkan dengan tanah, Kau dikebumikan. Kau sungguh tak elok berkacak pinggang Sedang di Dunia ini sama-sama menumpang Kau yang terpuruk dalam ketidakberdayaan Bangkitlah! Maafkan setiap lisan yang selalu menghujam Berdo'alah agar mereka diberi ketenangan hati dan fikiran   Hingga setiap katapun terjaga Kau yang terjatuh dalam keputusasaan   Bangunlah! Ada banyak cinta yang ditawarkan Berdo'alah semoga mereka menjadi orang-orang terpilih Tuk berjuang mendamaikan bumimu, bumi KITA.