IBU & IN MEMERIOM OF USTADZAH KHASANAH
IBU
Karya
: Umi Yayah
Scene 1
Ibu ………….
Engkau tertatih …….Merintih
………
Membawaku kesana kemari
tanpa lelah
Aku merasakanmu, ibu
Membelaiku, menyanyikan
aku dengan suara merdumu
Membacakanku ayat-ayat
suci penuh khidmat
Ooohh…. Betapa aku
ingin lihat wajah ayumu, ibu
Rindu ini semakin
menjadi…..
Ketika kudengar bahwa engkau
malaikat penjagaku
Scent 2
Ibu …………..
Air matamu sebening
Kristal
Suaramu adalah nyanyian
suci
Bagiku engkau setangkai
melati
Yang menghrumi sanubari
Langkahmu menderap tanpa
lelah, tanpa letih
Demi aku ………………..
Kehidupanku ………………..
Kebahagianku ………………….
Dan … demi rengekanku
…………
Engkau adalah tempat
beribu maaf
Ketika anakmu yang
dhoif ini
Telah meremukkan hatimu
Engkau adalah Surga
bagi anak-anakmu
Pabila ada gundah
gulana
Scent 3
Ya Allah,
Gantikanlah aku ketika dia
sakit
Tak
sanggup aku melihatnya ketika dia merintih menahan rasa sakit
Ya
Allah,
Kutuklah
aku
Pabila
hamba-MU ini telah membuatnya menangis
Ya
Allah,
Tangguhkanlah
…tangguhkanlah
Jangan
kau ambil nyawanya
Izinkan
hamba-MU
Memperbaiki
kesalahan-kesalahan yang selama ini aku torehkan luka ke hatinya
Ya
Allahu Robby,
Berilah kesempatan satu detik, satu menit, satu jam,
satu hari, satu minggu, satu bulan, satu tahun bahkan bertahun-tahun….
Bagi
hambamu yang berdosa ini
Untuk
berbakti, menyayangi, mengasihinya…
Scent
4
Allahu
Robby,
Sungguh
baru hamba rasakan
Bahwa
kehadirannya sungguh berharga
Aku
rindu, kangen ….
Senyumannya
….
Tawanya
…..
Candanya
…
Amarahnya
….
Belaiannya
…..
Oh
semua terasa begitu indah!
Namun,
kali ini tak mungkin aku jumpai lagi
Karena
…………..Surga itu …………Melati itu ………..Nyanyian suci itu …………
Telah
pergi ……….. menghadap Ilahi Robby………
Ya
Allah,
Tempatkanlah
dia diantara orang-orang terkasihmu
Hamba
titipkan dia untuk menikmati surga-MU
Selamat
jalan ibu ………………
Do’a
ku menyertaimu ……………
Kedungkelor
, Senin, 04 Juni 2012 ( 17.00 )
IN MEMORIAM OF USTADZAH SITI
KHASANAH
Karya Ummy
Yayah ( Bunayah ), Maret 2015
Lahir sebagai perempuan
Mengabdi sebagai anak
Melangkah sebagai wanita
Setia sebagai
istri
Bijaksana sebagai teman
Perhatian sebagai guru
Dan …
Penyayang sebagai ibu
Srikandi,
bolehkah kami menyebutmu nama itu?
Karna
kau pantas menyandangnya
Berjibaku
dari malam sampai malam
Demi
sebuah harapan, cita-cita, dan
pengabdian
Dalam
diam, betapa kami Kagum terhadapmu
Pagi
diantara yang terlelap
Kau,
satu yang bersiaga
Siang
diantara yang terlena
Kau, satu yang semangat
Sore diantara yang istirahat
Kau,
satu yang melangkah
Bahkan…
Malampun
diantara buaian mimpi
Kau,
mungkin satu yang terjaga
Selamat jalan ibu
Selamat jalan teman
Selamat jalan ustadzah
Kami disini akan melanjutkan cita-citamu
Merajut asa
Meniti harapan yang cerah
Do’a kami akan selalu mnyertaimu
Ya Allahu Robby
Terimalah ustadzah Siti Khasanah di kuasamu
Tempatkanlah dia di surga-MU yang mewangi
Komentar
Posting Komentar