BERTOPENG
Bertopeng
Berkaca
Ah!
Masih saja rona itu memburat
Tampak kenaifan
Hipokrasi yang bersemayam
Tanpa henti
Bergincu?
Sudah!
Kupoles setiap gurat
bibir ini
Ada banyak warna loh
Merah jambu, biru,
hijau, hitam .... benar-benar tak kelu! Tampak
pelangi
Namun ku paksa Abu-abu!
mempesona , bukan?
Biar sampeyan, dia, mereka
terbuai
Tertimbun setiap kumpulan rayu mendayuku
Bah!
Aku jijik!
Berlakon ganda hingga lupa “ siapa yang di cermin itu ? “
Padaku , aku membisu
Antara insan dan sebuah kebenaran
Sebuah luka yang harus ku lupa rasanya
Hooeekk...!!
Dan jika Padamu aku ayu
Itu menipu
Hehehe... kena sampeyan!
Cuih! Lebih menjijik
lagi
Sampeyan tahu tapi suka!
Hihihihihihihihihi....
Mungkin karna sudah
sangat jauh mendengar bahasa manusia
Bangsa yang bertopeng
juga ambigu
Populis namun sadis
Sengsara tapi angkara
Terluka biar suka
Jadilah badan ini makhluk astral
bernyawa, berjiwa dan beraga
sayang anonim
Tapi Aku hadiahkan satu nuraniku untukmu
Sebuah kunci
lepas dari kecupan
mautku!
Waspada!
Hindari aku!
Cup..cup...cup..cuup...!
Larilah!
Grobog wetan, 01 September 2015, 21.30.
Komentar
Posting Komentar