SEBELUM MBG, ADA KASUS KERACUNAN YANG MENGGEMPARKAN
5 Peristiwa Keracunan Makanan Paling
Menggemparkan di Dunia Copied by Umi Yayah Posted: 14 May 2013
06:07 AM PDT Fenomena keracunan yang pernah tidak terjadi di dunia ini dapat
secara sengaja dilakukan ataupun berupa kesalahan alami yang tragis berdampak
pada kematian manusia. Kesalahan tersebut bisa terjadi akibat bahan baku yang
mengandung bahan kimia berbahaya, dan secara tidak sengaja dikonsumsi oleh manusia.
Keracunan makanan bisa menimpa siapa saja bahkan dapat terjadi secara massal.
Berikut kami merangkum 5 keracunan yang menggemparkan dunia: 1. Keracunan Terigu –
Afghanistan (1974) Pada 1974 hingga
1976 terjadi wabah liver yang menyerang masyarakat di kawasan pinggiran
Afghanistan. Dan penyebab wabah tersebut diketahui akibat terigu yang
mengandung racun, dan dikonsumsi secara massal berupa roti. Naasnya terigu
yang menjadi bahan baku utama roti tersebut mengandung bibit charmac,
akibatnya sebanyak 1.600 dari 7.800 jiwa meninggal dunia dan sisanya harus
ditangani secara medis. Pada 2008 kasus serupa
pun kembali terjadi di Afghanistan, memakan korban sebanyak 100 jiwa dan 10
lainnya dinyatakan meninggal dunia. Charmac merupakan jenis biji-bjian yang
mengandung alkaloid pyrrolizidin. Zat tersebut berasal tumbuhan yang keluar
secara alami untuk melindungi dirinya. 2. Minyak Mustard yang
Terkotaminasi – New India (1998) Sementara fenomena
keracunan yang terjadi di India, tepatnya Kota New Delhi terjadi pada 1998.
Ketika itu masyarakat New Delhi secara tak sengaja mengonsumsi minyak mustard
yang mengandung racun berupa minyak Argemone mexicana (madat
Mexico). Akibatnya banyak
masyarakat New Delhi yang mengalami diare, mual-muntah, sakit kepala hingga
gukoma (gangguan penglihatan). Sindrom serupa pun pernah dialami oleh negara
Madagaskar, Fiji, Afrika Selatan, Mauritius dan Nepal. Selain Afrika Selatan,
keracunan tersebut diakibatkan oleh minyak mustard yang terkontaminasi Argemone
mexicana. Fenomena keracunan
makanan yang terjadi pada 1998 di New Delhi tersebut merenggut 60 korban jiwa
dan 3.000 lainnya harus dirawat khusus di rumah sakit. 3. Alkohol Ilegal – India
(2011) Masih di India, keracunan
makanan ini terjadi pada 2011 di kawasan Bengali Barat. Keracunan yang
diakibatkan oleh alkohol ilegal beracun ini merenggut 143 korban jiwa, diduga
alkohol tersebut mengandung methanol, ammonium nitrat. Kedua zat kimia tersebut
merupakan racun yang berbahaya, bagi manusia kedua zat tersebut bisa
menyebabkan gangguan jantung dan pernafasan. Para korban diduga mendapatkan
alkohol tersebut dari pasar-pasar gelap di India yang banyak menjualnya
berupa minuma keras. 4. Susu Bubuk Morinaga
Beracun – Jepang (1955) Fenomena makanan yang
terkontaminasi oleh bahan berbahaya terjadi pula di Jepang pada 1950, ketika
produk susu bubu terkontaminasi racun arsenic. Susu tersebut merupakan produk
dari Perusahaan Morinaga Milk, dan secara tidak sengaja tercampur bahan
pengawet disodium fosfat yang biasa dimasukan ke dalam susu bubuk. Akibatnya
tidak sedikit masyarakat Jepang yang mengamalami diare dan muntah-muntah
setelah meminum susu Morinaga. Dikabarkan dari 13.400 yang mengalami
keracunan sebanyak 100 jiwa harus melayang. Akibat peristiwa susu
beracun ini, Kepala Pabrik Morinaga diseret dan mendekam di dalam
penjara selama tiga tahun. Bahkan kasus tersebut merupakan salah satu dari 10
kasus yang paling lama diusut dalam sejarah Jepang, yakni 18 tahun. Bahkan
selama dilakukan penyelidikan berbagai peristiwa dan aksi dilakukan oleh
masyarakat yang dirugikan, terutama keluarga korban yang menuntut adanya
kompensasi. 5. Wabah Minamata –
Jepang (1956) Wabah Minamata merupakan
penyakit yang menyerang pada susunan sistem saraf, diakibatkan oleh logam
merkuri yang masuk ke dalam tubuh manusia. Gejala minamata di antaranya
adalah otot dan panca indera yang melemah. Bahkan dalam beberapa kasus,
gpenderita minamata bisa mengalami gangguan kejiwaan, kelumpuhan, koma dan bahkan
kematian. Untuk kali pertama sindrom minamata ini terjadi pada 1956 di
kawasan Pesisir Minamata di Jepang. Dan Penyebab sindrom tersebut diakibatkan
oleh limbah merkuri yang dibuang ke laut oleh perusahaan Chisso Corporation,
yang dilakukan pada 1932 hingga 1968. Merkuri tersebut meracuni sejumlah ikan yang merupakan konsumsi
utama masyarakat Minamata. Berdasarkan data yang dikeluarkan pada 2001 lalu,
sebanyak 2.265 menderita sindrom minamata, da 1.784 diantanya meninggal
dunia. untuk itu pemerintah Jepang mewakili para korban, menuntut kompensasi
sebesar 86 juta dolar AS kepada perusahaan Chisso Corporation. |
Komentar
Posting Komentar