Faktor Penyebab Perang Dunia 2
Faktor Penyebab Perang Dunia 2
Faktor- faktor penyebab Perang
Dunia II | Sebab-Sebab Terjadinya Perang
Dunia 2.
Perang dunia 2 merupakan sebuah peperangan terbesar yang pernah
terjadi di muka bumi ini. Dimana peperangan ini adalah bentuk perang atau konflik
militer yang banyak melibatkan negara-negara di dunia atau global, baik
negara yang sudah merdeka atau yang masih menjadi jajahan negara-negara
perserta perang serta juga melibatkan kelompok-kelompok aliansi negara kuat,
yaitu Blok Axis (Jerman Italia, Jepang dan Uni Soviet. Untuk Uni Soviet
bergabung hanya sampai tahun 1941) dengan Blok sekutu (Inggris,
Perancis, negara-negara Common Wealth, Uni Soviet dan Amerika Serikat. Uni
Soviet dan Amerika Serikat bergabung dalam blok sekutu pada tahun 1941).
Walaupun dikatakan konflik militer, namun banyak sekali yang menjadi korban
dari konflik ini adalah warga sipil, dan dalam perperangn ini negara-negara
peserta tidak hanya mengerahkan bidang militernya saja, namun bidang ekonomi,
industri, dan kemajuan ilmiah pun turut serta dalam mendorong untuk tercapainya
kemenangan, seperti contoh bagaimana peranan pengetahuan dalam mengembangkan
bom nuklir yang digunakan oleh sekutu untuk menghacurkan Jepang.
Perang Dunia II bisa dikatakan merupakan lanjutan dari perang besar sebelumnya,
yaitu Perang Dunia I. Dan hanya 20 tahun saja perdamaian tersebut
bertahan sebelum perang berikutnya kembali meletus. Selama 20 tahun tersebut
daripada disebut perdamaian mungkin lebih tepatnya disebut dengan gencatan
senjata. Dalam periode tersebut, negara yang kalah dalam peperangan sebelumnya,
masih menyimpan amarah atau dendam atas perasaan dipermalukannya bangsa mereka
yang kalah dalam perang.
Pasca Perang Dunia I, situasi di Eropa masih dalam keadaan sulit akibat
runtuhnya perekonomian yang juga banyak merusak infrastruktur fisik dan juga
terajadinya perubahan arah perpolitikan di Eropa. Akibat dari kesengsaran
tersebut, banyak penstudi Hubungan Internasional mencoba mengkaji fenomena
yang terjadi dalam peperangan tersebut. Kemudian, beberapa pendukung
Idealisme mecoba menjawab untuk mencegah terjadinya perang kembali, yakni
puncaknya dibentuknya sebuah insitusi collective security yaitu Liga
Bangsa-Bangsa.
Namun, intitusi ini tidak mampu mengakomodasikan anggotanya untuk tetap patuh
terhadap LBB ditambah lagi, Amerika Serikat sendiri sebagai pengagas, tidak
bergabung karena kendala politik Monroe Doctrine yang membuat Amerika untuk
tidak melibatkan diri dalam poilitik dunia. Kegagalan LBB dalam menciptakan
perdamaian juga dikarenakan sifat keanggotaanya yang sukarela dan tidak mengikat
sehingga negara manapun dapat mudah keluar dan masuk organisasi ini. LBB juga
gagal mencegah invasi Italia ke Abbysnia, Ethiopia pada Oktober 1935, Jepang ke
Mancuria, China pada 1937 dan Jerman ke Danzig, Polandia pada 1939. LBB pada
awalnya mengcam keras pendudkan tersebut, namun akhirnya ketiga negara ini pun
keluar dari LBB.
Salah satu faktor lainya yang menyebabkan Perang Dunia II adalah
semangat balas dendam Jerman (revanche idée) yang masih menyimpan sakit hati
selama 20 tahun akibat kekalahan mereka dalam Perang Dunia I, ditambah lagi
beban untuk tetap patuh terhadap perjanjian Versailles yang bagi Jerman
sangat memberatkan, dan ingin membalas Inggris dan Perancis. Hal ini ditengarai
menjadi salah satu akar permasahan yang membuat Perang Dunia kembali
terjadi. Perang Dunia ke II ini sendiri diperkirakan mulai terhitung sejak
tanggal 1 September 1939, atau sejak Jerman mengivansi Polandia.
Selain faktor yang telah dijelaskan diatas, faktor berikutnya adalah
pertentangan paham atau ideologi demokrasi yang menjunjung kebebasan invidu
dengan Fasime di Eropa, yang dimotori oleh dua orang diktaktor besar yaitu
Benito Mussolini di Italia dengan fasvio de combatimento, yang bercita-cita
membentuk Italia Raya dan Adolf Hitler di Jerman dengan Partai Nazi. Ideologi
ini cenderung menolak hak individu, serta juga mengagung-agungkan nasionalisme,
yang kemudian memunculkan chauvinism atau Ultranasionalisme, dimana contohnya
pengagungan oleh Hitler yaitu “Deutschland über alles” dan mengatakan Arya
adalah bangsa terhormat dan tidak layak kalah atau dipermalukan. Bangsa Jerman
sebagai bangsa keturunan ras Arya merasa dirinya besar maka harus hidup di
dalam ruang hidup yang besar, yang kemudian memuculkan kebijakan Lebensraum,
dan melalui perasaaan bangga terhadap bangsa Arya dan kebijkan Lebensraum,
Hitler seolah-olah menjadikan kedua hal tersebut sebagai alat melegalisasikan
untuk mengekspansi wilayah negara lain. Sedangkan di Asia juga berkembnag
fasisme ala Jepang yaitu fasisme militer oleh Tenno Meiji.
Dari pertentangan Ideologi ini, negara-negara tersebut berusaha mencari kawan
atau membentuk suatu aliansi yang didasarkan kesamaan ideologi. Perang Dunia II
ini akhirnya membentuk peperangan segitiga antara negara totliter kanan
(Jerman, Italia, Jepang), negara totalier kiri (Uni Soviet) dan negara-negara
demokrasi (Perancis, Inggris, dan Amerika Serikat). Negara-negara serta
aliansi-aliansi mereka terus mengembangkan militer mereka atau perlombaan
senjata, yang diakibatkan kecurigaan masing-masing negara yang memaksa untuk
mempersenjatai diri, dan menciptakan dilemma security.
Pada tahun 1936 Jerman dan Jepang mengadakan suatu perjanjian Anti Komitern (Anti
Komunisme Internasional) yang juga diikuti oleh Italia dan Spanyol. Perjanjian
ini untuk mencegah penyebaraan komunisme oleh Uni Soviet. Dan pada tahun
1938 Jerman dan Italia (totaliter kanan) juga mengadakan konferensi Muenchen
dengan negara Inggris dan Perancis (demokrasi), yang menghasilkan kesepakatan
untuk mencegah komunisme. Jerman juga meminta wilayah Sudeten, Cekoslwakia, dan
permintaan ini diizinkan oleh Inggris dan Perancis, dengan syarat Jerman tidak
boleh melakukn agresi lagi. Namun, Jerman melanggar kesepakatan tersebut dengan
melakukan invasi ke Cekoslawakia dan Melmel di Baltik pada tahun 1939.
Hitler juga menginginkan kota Danzig, Polandia agar diserahkan kepada Jerman.
Tapi Polandia sendiri juga diminati oleh Uni Soviet. Pada tanggal 23 Agustus
1939, Jerman mengadakan perjanjian rahasia (Pakta Non Agresi) dengan Uni
Soviet, yang berisi pembagian wilayah Eropa Timur, pembagian wilayah Polandia:
Barat untuk Jerman, Timur untuk Uni Soviet dan tidak ada penyerangan antara
Jerman dan Uni Soviet. Dengan perjanjian ini, Jerman secara sepihak menghianati
perjanjian Muenchen, karena bekerjasama dengan komunisme (Uni Soviet).
Setelah perjanjian rahasia ini, Jerman mengultimatum Polandia untuk mnyerahkan
kota Danzig. Polandia menolak, maka pada tanggal 1 September 1939, Jerman
menginvansi Polandia Barat, dan Jerman juga berhasil melakukan invasi dan
menduduki Denmark, Norwegia, Belgi, Luxemburg, dan Belanda. Kemudian 17
September invasi Polandia Timur oleh Uni Soviet dan Filandia pada 30 November
1939. Dengan pelanggaran perjanjian Muenchen dan penyerarangn Jerman ke
Polandia Barat, membuat Inggris dan Perancis yang menjamin kedaulatan Polandia
menyatakan perang terhadap Jerman.
Pada tanggal 28 September 1939 Jerman dan Uni Soviet mengadakan perjanjian
rahasia lagi dengan mengubah sedikit isi perjanjian. Perubahannya yaitu, Jerman
yang menguasai Lithuania diserahkan kepada Uni Soviet, sedangkan Polandia Timur
dikuasai Uni Soviet diserakan kepada Jerman.
Pada awalnya peperangan hanya melibatkan Jerman yang melawan Polandia, Inggris,
Perancis, dan karena peperangan selalu dimenangkan Jerman, Italia yang mulanya
netral, dengan melihat kemenangan Jerman membuat Italia ingin bergabung dengan
Jerman dalam perang karena tergiur keuntungan dan wilayah, Italia pun
mengumumkan perang terhadap Perancis dan membantu Jerman pada tahun 1940.
Italia mulai melancarkan aksinya dengan invasi mereka ke Mesir, yang pada saat
itu dibawah pengaruh Perancis.
Setelah Jerman dan Italia telah mampu menguasi Eropa Barat, Eropa Tengah dan
Balkan, pada tahun 22 Juni 1941, Jerman kembali bertingkah, mereka masih
merasakan kekurangan wilayah untuk kebikan Lebensraum yang mereka jalankan lalu
Jerman melakukan penyerangan serangan ke Uni Soviet, dengan terjadinya
peristiwa ini Jerman pun menghianati Pakta Non Agresi dengan Uni Soviet. Dengan
dikhiantinya oleh Jerman, Uni Soviet menyatakan perang dengan Jerman, dan Uni
Soviet pun bergabung dengan Blok Sekutu dan bekerjasama dengan negara-negara
demokrasi yang antikomunis.
Di lain pihak pembangkangan Jepang yang menginvansi Mancuria, China pada tahun
1937 telah menyebabkan ketengangan di Asia. Selagi Eropa dilanda perang, Jepang
menunggu waktu yang tepat untuk menguasai Asia. Setelah waktu yang ditunggu
tepat, pada tanggal 8 Desember 1941 Jepang secara tiba-tiba menyerang pangkalan
militer Pearl Harbour milik Amrika di kawasan Asia Pasisfik. Dengan demikian
Amerika pun menyatakan perang terhadap Jepang dan ikut terlibat dalam Perang
Dunia II. Kekuatan Blok pun bertamabah, Axis bertambah Jepang sedangkan sekutu
bertambah Amerika Serikat. Dan kedua peristiwa tersebut ditengarai sebagai
faktor penyebab Perang Dunia II dikawasan Asia.
Penyerangan Jepang terhadap pangkalan militer Amerika Serikat, Pearl Harbour
menjadi faktor pamungkas dalam terjadinya Perang Dunia II dan peperangn ini
berakhir dengan kekalahan Italia yang berujung penangkapan Benito Mussolini,
kekalahan Nazi yang ditandai terbebasnya Perancis, Benelux, Norwegia dan
Denmark oleh sekutu yang juga diikuti penyerahan Jerman pada sekutu tanggal 7
Mei 1945, dan yang terkhir pengeboman bom atom, Hiroshima dan Nagasaki,
Jepang 6 dan 9 Agustus 1945 kemudiaN Jepang menyatakan menyerah tanpa syarat
pada 14 Agustus 1945.
Jadi, Perang Dunia II dapat menglobal atau mendunia karena adanya pertentangan
ideologi antara negara-negara besar. Negara-negara tersebut membentuk
aliansi-aliansi yang didasarkan kesamaan ideologi dan kepentingan. Perang juga
diawalai oleh sikap negara-negara (Jerman, Italia dan Jepang) yang terus
melakukan ekspansi dan invasi ke wilayah yang mereka ingin kuasai (Polandia,
Ethiopia, Mesir dan China) ditambah lagi pembangkangan ketiga negara tesebut
dan tidak patuh terhadap LBB. Secara keseluruhan faktor penyebab terjadinya
dapat dibagi menjadi:
Faktor Khusus Penyebab Perang Dunia ke 2
· Penyerbuan Jepang atas China pada tahun 1937
· Penyerbuan Jerman atas Polandia pada tanggal 1 September 1939, yang kemudian
diikutin pernyataan perang oleh Inggris dan Perancis terhadap Jerman, karena
kedua negara ini merupakan penjamin kedaultan Polandia.
· Pengeboman Jepang terhadap pangkalan militer Pearl Harbour, milik Amerika
Serikat di kawasan Pasifik pada tanggal 7 Desember 1941.
Faktor Umum Penyebab Perang Dunia ke-2
· Kegagalan LBB dalam menciptakn perdamaian serta gagal menahan invasi Jerman,
Italia dan Jepang.
· Pertentangan Ideologi antara demokrasi (Inggris, Perancis, Amerika Serikat),
fasisme (Jerman, Italia dan Jepang) dan Komunisme (Uni Soviet)
· Persekutuan untuk membantuk aliansi-aliansi yang didasarkan kesamaan ideologi
dan kepentingan. Blok Axis (Jerman, Italia dan Jepang) dengan Blok Sekutu
(Inggris, Perancis, Amerika Serikat dan Uni Soviet)
· Semangat balas dendam Jerman (revanceh idée) yang kalah dalam Perang Dunia I,
dan perasaan sakit hati terhadap beban perjanjian Versailles.
· Kebijakan negara yang ingin menginvansi. Jerman dengan Lebensraum, Italia
dengan cita-cita Italia Irridenta, Jepang dengan Hakko-ichi-u dan negara-negara
barat dengan Imperialismenya.
DAFTAR PUSTAKA
· Sukardi, J. dkk. 2003. Sejarah Nasional Dan Umum 2. Jakarta : Bumi Aksara.
· Surya, Aelina. 2009. Hubungan Internasional di Kawasan Eropa. Bandung: PT.
Kibar Internasional.
· Yudhi. 2008. Perang Dunia II. Dalam
http://yudhim.blogspot.com/2008/01perang-dunia-ii.html, diakses 25 Desember
2010.
Komentar
Posting Komentar